KUA Tegaldlimo Tanam Pohon Matoa: Menghidupkan Semangat Fiqih Lingkungan di Hari Bumi 2025

 
Penanaman Pohon Matoa di KUA Tegaldlimo

“Ketika pohon terakhir ditebang, Ketika sungai terakhir dikosongkan, Ketika ikan terakhir ditangkap, Barulah manusia akan menyadari bahwa dia tidak dapat memakan uang.” (Eric Weiner, The Geography of Bliss: One Grump's Search for the Happiest Place in the World)

Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2025, seluruh pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) Tegaldlimo bersatu dalam aksi nyata menanam pohon matoa. Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional "Penanaman 1 Juta Pohon" yang digagas oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Penanaman dilaksanakan di halaman KUA Tegaldlimo, kawasan Pura Giri Darma Desa Kendalrejo, serta disertai dengan pembagian benih pohon kepada madrasah-madrasah yang berada di wilayah Kecamatan Tegaldlimo.

Aksi ini tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga menjadi bentuk konkret dari implementasi fiqih lingkungan — sebuah konsep dalam Islam yang menekankan pentingnya menjaga dan merawat alam sebagai bagian dari amanah dari Allah SWT. Dalam fiqih lingkungan, manusia dipandang sebagai khalifah fil ardh (wakil Allah di bumi) yang bertanggung jawab untuk memelihara keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem.

Sejalan dengan prinsip ishlahul ardh (memperbaiki bumi) dan menghindari fasad fil ardh (kerusakan di muka bumi), para pegawai KUA Tegaldlimo dengan penuh semangat menanam pohon matoa yang memiliki banyak manfaat ekologis dan ekonomis. Pohon ini dipilih karena ketahanannya terhadap berbagai kondisi lingkungan serta buahnya yang kaya gizi, menjadi simbol keberkahan dan keberlanjutan.

Kepala KUA Tegaldlimo, Lukman Hakim, S.HI dalam sambutannya menyampaikan bahwa penanaman pohon ini adalah bentuk ibadah sosial, mempertegas ajaran Rasulullah SAW yang bersabda, "Jika terjadi kiamat, dan di tangan salah seorang dari kalian terdapat benih tanaman, maka jika ia mampu menanamnya sebelum kiamat terjadi, hendaklah ia menanamnya." (HR. Ahmad). Hadis ini menjadi inspirasi bahwa menanam pohon adalah amal saleh yang tetap harus dilakukan kapan pun dan dalam kondisi apapun.


Penanaman Pohon Matoa di Pura Giri Darma



Tidak hanya di sekitar KUA, kegiatan ini juga menjangkau area religius lain seperti Pura Giri Darma, menunjukkan semangat toleransi dan harmoni antarumat beragama dalam menjaga bumi. Sementara itu, pembagian benih pohon ke madrasah-madrasah diharapkan bisa menumbuhkan kesadaran lingkungan sejak dini kepada para generasi muda.

Melalui kegiatan ini, KUA Tegaldlimo berharap dapat membumikan nilai-nilai fiqih lingkungan di tengah masyarakat: menjaga keberlanjutan sumber daya alam, memperindah lingkungan, serta memperkuat ikatan spiritual dengan alam ciptaan Allah SWT. Upaya kecil ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam merawat bumi, rumah bersama bagi seluruh makhluk hidup.

Selamat Hari Bumi 2025, bersama kita rawat bumi sebagai bentuk ibadah dan tanggung jawab moral!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama