Purwoharjo (Bimas Islam) — Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Kasi Bimas) Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi melakukan monitoring kegiatan penyuluh agama Islam di Balai Nikah Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Purwoharjo pada Rabu (7/5/2025). Kegiatan ini menjadi ajang pembinaan dan evaluasi kinerja penyuluh, sekaligus penguatan kelembagaan keagamaan di tingkat akar rumput.
Dalam arahannya, Mastur, Kasi Bimas Islam menegaskan pentingnya tertib administrasi kelembagaan Islam, khususnya bagi majelis taklim dan lembaga kemasjidan. Ia menekankan bahwa Surat Keterangan Terdaftar (SKT) bagi majelis taklim bukan sekadar dokumen formalitas, melainkan bagian dari upaya serius penataan kelembagaan yang lebih profesional.
“Administrasi yang tertib adalah pintu masuk menuju lembaga yang maju dan profesional. SKT bukan hanya syarat administratif, tetapi juga bentuk pengakuan negara terhadap eksistensi majelis taklim,” ujar Kasi Bimas Islam saat memberikan pengarahan di hadapan para penyuluh agama.
Ia juga mengingatkan bahwa penyuluh agama Islam memiliki peran strategis dalam membina majelis taklim di wilayah tugas masing-masing. Salah satu bentuk pembinaan yang ditekankan adalah pendampingan dalam penataan administrasi dan legalitas kelembagaan. “Majelis taklim binaan perlu didampingi agar legalitasnya jelas dan programnya berjalan terarah,” imbuhnya.
Kepala KUA Kecamatan Purwoharjo, Asrori, menyampaikan apresiasi atas peran para penyuluh agama yang selama ini telah membantu meningkatkan kapasitas kelembagaan Islam di wilayahnya. Ia mengungkapkan bahwa kolaborasi antara KUA dan penyuluh sangat terasa dampaknya di tengah masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih atas sinergi yang dibangun. Semoga pembinaan ini berdampak nyata bagi kemajuan umat,” ungkap Asrori.
Pada kesempatan tersebut juga diserahkan secara simbolis 11 SKT kepada para pengurus majelis taklim yang ada di wilayah Kecamatan Purwoharjo. Penyerahan ini menjadi bentuk nyata dari hasil kerja bersama antara penyuluh, KUA, dan Bimas Islam Kabupaten.
Monitoring berlangsung dalam suasana dialogis dan penuh semangat. Para penyuluh menyampaikan laporan kinerja serta kendala yang mereka hadapi di lapangan, sekaligus menerima masukan langsung dari pihak Kantor Kemenag Kabupaten sebagai bagian dari upaya peningkatan mutu pelayanan keagamaan di tingkat desa dan dusun.