Banyuwangi (Bimas Islam) Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Purwoharjo, H. Asrori, memberikan kuliah tujuh menit (kultum) usai Salat Zuhur di Masjid Ar Royyan, Rabu (14/5/2025). Dalam tausiyahnya, beliau mengangkat tema penting mengenai penyakit hati dan cara menanggulanginya melalui nutrisi kalbu yang sehat.
Kultum ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, dr. H. Chaironi Hidayat, beserta para pejabat struktural dan ASN di lingkungan Kemenag Banyuwangi.
Dalam penyampaiannya, Asrori mengingatkan bahwa penyakit hati sering kali tidak disadari oleh pelakunya. Ia menyebutkan tiga penyakit hati utama yang perlu diwaspadai, yaitu sombong, rakus, dan hasud (iri dengki).
“Kesombongan sering muncul dalam diri orang-orang yang diberi jabatan. Mereka merasa lebih tinggi dari yang lain. Ini berbahaya. Iblis saja dilaknat karena sombong tidak mau mengakui Adam sebagai khalifah,” jelasnya.
Untuk mengobati rasa sombong, Asrori menyarankan agar setiap Muslim menumbuhkan sifat tawadlu (rendah hati) dan menyadari bahwa semua jabatan hanyalah amanah.
Penyakit hati kedua adalah rakus atau ketamakan, yang bisa dilawan dengan sifat qana’ah, yaitu menerima takdir Allah setelah berikhtiar. “Qana’ah bukan pasrah sebelum usaha, tapi ikhlas atas hasil yang sudah diperjuangkan,” ujarnya.
Yang ketiga adalah hasud, yakni rasa iri terhadap nikmat yang diberikan Allah kepada orang lain. “Dalam diri manusia, ada iman, ada juga hasud. Jangan sampai kita membiarkan hasud tumbuh. Obatnya adalah memperbanyak nasihat kebaikan dan menjauhi kemungkaran,” katanya.
Menutup kultumnya, Asrori mengajak seluruh jamaah untuk menjaga hati dari tiga penyakit tersebut. “Semoga Allah menjauhkan kita dari sifat sombong, rakus, dan iri, serta menggantinya dengan hati yang bersih dan penuh syukur,” tutupnya.
Kegiatan kultum ini merupakan bagian dari pembinaan mental ASN dan rutin digelar oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi sebagai penguat nilai-nilai keislaman dan etika kerja