Dari Abu
Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,
“Berpuasalah niscaya kalian akan sehat.” (Hadis diriwayatkan Ath Thabrani dalam
Mu’jam al Awsath)
Penjelasan Hadis
Secara periwayatan, hadis ini tergolong lemah. Namun secara
substansi, hadis ini tidak bertentangan manfaat ibadah yaitu meraih kesehatan
spiritual dan fisik, serta tidak bertentangan dengan berbagai riset kesehatan
yang menyimpulkan bahwa ibadah puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
atau imunitas.
Saat ini, umat Islam tengah menjalani ibadah puasa. Namun,
suasana Ramadan tahun ini berbeda karena bertepatan dengan pandemi Covid-19.
Menghadapi bulan Ramadan di tengah pandemi virus ini tidaklah mudah, selain
ditiadakannya kegiatan keagamaan di luar rumah seperti shalat tarawih, tetapi
juga bagaimana menjaga imunitas tubuh di tengah berpuasa.
Kalimat “niscaya
kalian akan sehat” menjelaskan jaminan kesehatan bagi orang
yang menjalankan ibadah puasa dengan baik. Hadis ini berbicara manfaat, dan
tidak berbicara proses. Artinya puasa seperti apa yang menghasilkan kesehatan?
Pola Makan Yang Seimbang
Memang, berpuasa dapat mempunyai pengaruh yang baik bagi
sistem imun, tetapi dengan catatan puasa dilakukan dengan pola hidup dan pola
makan seimbang ketika berbuka dan sahur, istirahat cukup, tidak stres, olahraga
cukup, dan tentu diam di rumah tentunya. Saat puasa konsumsi makanan dengan
nutrisi seimbang sangat diperlukan untuk menjaga daya tahan tubuh terlebih
dalam situasi pandemi.
Untuk menu berbuka puasa sebaiknya tidak menyantap makanan
susah dicerna seperti nasi, karena lambung sudah beristirahat selama 12 jam
sehingga sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mudah dicerna. Berbuka puasa
sebaiknya dengan beberapa butir kurma (atau makanan yang manis) dan air putih
terlebih dahulu, lalu shalat Maghrib, dan setelah itu menikmati nasi beserta
lauk pauk yang sehat dan bernutrisi, sebagaimana sunnah Rasulullah SAW:
Dari Anas bin Malik RA berkata, “Nabi SAW biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah)
Dari Anas bin Malik RA berkata, “Nabi SAW biasa berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat, jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan kurma, jika tidak ada kurma, beliau minum dengan satu tegukan air.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Khuzaimah)
Puasa Meningkatkan Imunitas
Para ahli kesehatan tidak meragukan manfaat ibadah puasa
dalam meningkatan sistem kekebalan tubuh atau imunitas. Khususnya, ibadah puasa
di tengah Covid-19 memberikan keuntungan tersendiri bagi umat Islam yang
menjalankan ibadah puasa secara konsisten. Karena secara langsung, tubuh orang
berpuasa mendapatkan peningkatan imunitas sehingga mengurangi resiko terinfeksi
Covid-19. Bahkan sebaliknya, belum ada penelitian yang menyatakan puasa
meningkatkan risiko infeksi Covid-19.
Dari berbagai sumber, kami sampaikan beberapa hasil
penelitian manfaat puasa dalam meningkatkan imunitas tubuh:
1. Tubuh mendapatkan fase istirahat usus dan perut serta
membantu detoksifikasi (pengeluaran racun dari dalam tubuh).
2. Puasa juga bisa mengurangi kadar lemak tubuh. Kelebihan lemak
tubuh bisa merusak keseimbangan sistem kekebalan tubuh manusia. Lemak yang
banyak akan memicu produksi sel, yang menyebabkan peradangan pada organ tubuh,
memicu munculnya penyakit pembuluh darah dan masalah kesehatan lainnya
3. Rasa lapar memicu sel-sel induk dalam tubuh untuk memproduksi
sel darah putih baru untuk melawan infeksi. Para peneliti menyebutkan bahwa
puasa berfungsi sebagai 'pembalik sakelar regeneratif' yang mendorong sel induk
menciptakan sel darah putih baru. Penciptaan sel darah putih baru inilah, yang
menjadi dasar regenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh.
4. Puasa bermanfaat dalam merestart sistem kerja tubuh. Kondisi
ini membantu menciptakan lingkungan yang sehat bagi tubuh untuk meregulasi
hormon. Mereka yang makan setiap tiga sampai empat jam sekali tidak sempat
mengalami lapar, sehingga tidak merasakan kemampuan tubuh untuk menyampaikan
sinyal lapar. Ketika asupan makanan untuk tubuh dihentikan selama 12 jam, tubuh
dapat lebih fokus pada kemampuannya untuk meregenerasi sel.
Oleh karena itu, marilah kita menjalankan ibadah puasa dengan
penuh keimanan, serta dibarengi dengan pola hidup dan pola makan yang seimbang
agar puasa dapat meningkatkan imunitas spiritual dan imunitas tubuh di tengah
pandemi Covid-19.
H. Subhan Nur, Lc, M.Ag
(Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit.
Penerangan Agama Islam)
Sumber : Bimas Islam Kemenag
Tags:
Stay At Home