Lomba Baca Kitab Kuning Dalam Rangka HAB 2024/5
Bangorejo 03-12-2024 Penyuluh Agama Islam KUA Bangorejo, Syarif Nur Hasan,S.H. menjadi delegasi Lomba membaca Kitab Kuning dalam rangka hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag 2024.
Lomba baca kitab kuning merupakan salah satu bentuk kegiatan yang sering diadakan dalam lingkungan pesantren atau komunitas keagamaan. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali dan mengasah pemahaman serta keterampilan peserta dalam membaca kitab-kitab klasik berbahasa Arab yang dikenal dengan istilah "kitab kuning." Kitab kuning merujuk pada karya-karya ilmiah tradisional Islam yang biasanya berupa karya fiqih, tafsir, hadits, akidah, dan tasawuf. Kitab-kitab ini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk intelektualitas dan spiritualitas umat Islam, terutama dalam konteks pendidikan pesantren.
1.Pentingnya memahami Kitab Kuning. Kitab kuning merupakan karya-karya ilmiah yang telah ditulis oleh para ulama klasik dari berbagai belahan dunia Islam, terutama pada abad ke-10 hingga abad ke-15 M. Kitab ini memiliki karakteristik tersendiri yakni menggunakan bahasa Arab klasik dan memiliki sistem penulisan yang sangat mendalam mengenai ajaran Islam. Sebagian besar kitab kuning diajarkan di pesantren" di Nusantara terkait berbagai aspek kehidupan, baik yang bersifat teoritis maupun praktis, seperti tata cara ibadah, akhlak, dan aturan kehidupan sosial
Beberapa contoh kitab kuning yang sering dipelajari di pesantren antara lain:Al-Hikam karya Ibn Atha’illah as-Sakandari, yang mengajarkan tasawuf dan kebijaksanaan hidup.
Fiqh al-Sunnah karya Sayyid Sabiq, yang mengulas tentang fiqih dan hukum-hukum Islam dan Kitab Kifataul Akhyar, Kitab yang dilombakan hari ini Selasa 03-12-2024
2. Tujuan dan Manfaat Lomba Baca Kitab Kuning
Pada pembukaan perlombaan, Kepala Kantor Kementrian Agama Kab.Banyuwangi, BapakDR.H.Choironi Hidayat, berpesan '‘Lomba baca kitab kuning bukan sekadar ajang untuk menunjukkan kemampuan membaca kitab-kitab klasik atau merebut juara lomba, tetapi juga memiliki berbagai manfaat penting, antara lain: Melestarikan tradisi keilmuan Islam, karena Kitab kuning mengandung khazanah ilmu yang sangat berharga dan menjadi referensi utama bagi para ulama dalam mengembangkan pemikiran Islam tantangan lebih dalam memahami kitab kuning yang menggunakan bahasa Arab klasik dan penuh dengan nuansa ilmiah. Dengan mengikuti lomba ini, peserta dapat lebih mahir dalam memahami, membaca, dan mengkaji teks-teks Arab yang lebih kompleks, sebab kitab kuning mengandung banyak ilmu yang harus dicerna dan dipahami secara mendalam. Oleh karena itu, diadakanya lomba ini dapat membantu peserta memperdalam pengetahuan agama dan tentu menumbuhkan semangat belajar
3. Penilaian lomba diambil dari:1.Nahwu Shorof atau kaidah-kaidah berbahasa Arab, karena bahasa Arab adalah kunci utama dalam memahami kitab kuning.
Memahami Konteks Kitab. Selain kemampuan menguasai Nahwu Shorof, pemahaman tentang konteks ilmu yang terdapat dalam kitab kuning juga sangat penting. Peserta harus dapat menjelaskan isi kitab dengan baik, tidak hanya membaca dengan lancar, tetapi juga memahami pesan-pesan yang terkandung di dalamnya.
Pengalaman yang dialami penulis dalam Lomba Baca Kitab Kuning diantaranya,
1.Tingkat Kesulitan Materi: Kitab kuning mengandung bahasa yang cukup rumit dan membutuhkan pemahaman mendalam untuk dapat menyampaikan maksudnya dengan benar.
Kerbatasan Waktu: Peserta lomba seringkali memiliki batasan waktu yang cukup ketat, sehingga peserta harus Muhola'ah dahulu, membaca dengan cepat dan tepat tanpa mengorbankan pemahaman.
Aka tetapi Penulis bersyukur bisa mengikuti lomab baca kitab kuning edisi HAB tahun ini karena merupakan salah satu sarana yang sangat bermanfaat dalam memperkenalkan dan mengembangkan tradisi keilmuan Islam di kalangan generasi muda, wabil khusus untu pribadi penulis sendiri. Kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan literasi peserta dalam bahasa Arab, memperdalam pemahaman agama, serta menumbuhkan semangat untuk terus belajar. Melalui lomba ini juga para peserta ikut berkontribusi dalam melestarikan khazanah intelektual Islam yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Dengan semangat yang tinggi dan persiapan yang matang, lomba baca kitab kuning dapat menjadi ajang yang sangat bermanfaat bagi pengembangan diri dan keilmuan para peserta, serta memperkokoh warisan intelektual Islam untuk generasi mendatang.
(syarifnurhasan@ndilalah.co.id)