Roadshow Anti-Bullying : Sinergi Polresta dan Penyuluh Agama Cegah Perundungan

 


Tegaldlimo (KUA Tegaldlimo) - Jum'at, 17 Januari 2025, di momen Harlah Fatayat NU ke 75, penyuluh agama Islam Kec. Tegaldlimo hadir sebagai salah satu nara sumber pada acara Roadshow Workshob yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Banyuwangi bertempat di MTs Silahul Muslimin Desa Kedung  Asri Kec. Tegaldlimo.

Sebuah sinergi yang luar biasa antara Penyuluh Agama, Polresta Banyuwangi dan PC Fatayat dalam upaya Cegah Bullying Untuk Membentuk Generasi Bangsa yang Berkarater, Cerdas dan Berakhlaqul Karimah, acara ini menjadi wujud nyata komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman, harmonis, dan bebas dari perilaku bullying atau perundungan, khususnya bagi generasi muda di Banyuwangi.

Acara yang dihadiri tidak kurang dari 80 orang, terdiri dari santriwan dan santrriwati Pondok Pesantren Subulul Huda, dan utusan dari perwakilan masing-masing Pimpinan Ranting Fatayat se wilayah Kecamatan Tegaldlimo tersebut, di buka dengan sambutan Pengasuh Pondok Pesantren Subulul Huda, dalam sabutannya pengasuh merasa sangat bersyukur dengan adanya kegiatan ini, dan berharap tindak bullying atau perundungan baik di lingkungan pesantren maupun di lembaga Pendidikan sedini mungkin dapat di cegah.

Dalam rangkaian roadshow workshop anti-bullying yang digelar pada Kamis, 17 Agustus 2025, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Polresta Banyuwangi memberikan materi mendalam mengenai bahaya dan dampak hukum dari perilaku bullying atau perundungan, dia nekankan bahwa bullying bukan hanya persoalan moral, tetapi juga melibatkan aspek hukum yang dapat berdampak serius bagi pelaku. Materi ini bertujuan memberikan pemahaman kepada peserta, terutama generasi muda, tentang pentingnya menciptakan budaya saling menghormati dan menjauhi segala bentuk kekerasan verbal maupun fisik.

Pada sesi kedua, Penyuluh Agama Islam Kecamatan Tegaldlimo sulis nuhriyati, menyampaikan materi tentang perundungan dari perspektif agama. Dalam paparannya, sulis menekankan bahwa perilaku bullying bertentangan dengan ajaran Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai kasih sayang, penghormatan, dan persaudaraan.

Disampaikan pula bahwa setiap individu memiliki martabat yang sama di hadapan Allah SWT, sehingga tidak ada ruang untuk merendahkan, menghina, atau menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun verbal. Dia mengajak para peserta untuk merenungkan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadis Nabi yang mengajarkan pentingnya menjaga lisan, berbuat adil, dan saling menghormati.

Dengan terselenggaranya roadshow anti-bullying yang melibatkan berbagai pihak, mulai dari Lembaga Bantuan Hukum Polresta Banyuwangi hingga Penyuluh Agama Islam Kecamatan Tegaldlimo, diharapkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, semakin meningkat dalam menolak segala bentuk perundungan.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi langkah edukatif, tetapi juga inspirasi untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang harmonis, saling menghargai, dan berlandaskan nilai-nilai agama serta hukum. Harapannya, semangat anti-bullying ini dapat terus disebarkan dan membawa perubahan positif bagi masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya. (SNS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama