Banyuwangi (KUA Purwoharjo) — Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Purwoharjo kembali menggelar kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) yang diikuti oleh 15 calon pengantin (catin). Acara ini berlangsung dengan khidmat dan penuh antusiasme dari para peserta.
Pembukaan kegiatan disampaikan oleh Mudrik, SH., salah satu Penyuluh Agama Islam KUA Purwoharjo. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya Bimwin sebagai bekal bagi calon pengantin dalam membangun keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah. “Bimwin ini penting diikuti setiap catin di Kecamatan Purwoharjo agar mereka memahami bagaimana membentuk keluarga yang harmonis dan diridai Allah SWT,” ujar Pak Mudrik.
Sesi selanjutnya diisi oleh KH. Fuad Ma'mun Mahfudz, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah sekaligus Penyuluh Agama Islam KUA Purwoharjo. Beliau memberikan pesan inspiratif mengenai rezeki dan pentingnya keberkahan dalam rumah tangga. “Jangan takut tidak ada rezeki dalam berumah tangga. Bekerja tidak harus ke luar negeri, yang penting ada usaha. Rezeki itu luas, asal kita mau bergerak,” jelasnya, sembari mengutip maqolah “al-harakah barokah” yang berarti pergerakan itu membawa keberkahan.
Kiai Mahfudz juga menekankan pentingnya meminta restu kepada orang tua sebelum menikah. “Restu orang tua adalah salah satu kunci keberkahan dalam mengarungi bahtera rumah tangga,” tambahnya.
Kepala KUA Purwoharjo, H. Ahmad Asrori, turut menyampaikan materi penting seputar dinamika dalam kehidupan rumah tangga. Ia mengingatkan bahwa pernikahan harus dilandasi oleh kerelaan, bukan keterpaksaan. “Rumah tangga tidak boleh dibangun atas dasar keterpaksaan. Harus ada cinta, pengertian, dan keikhlasan dari kedua belah pihak,” tuturnya.
Dalam pandangannya, suami tidak boleh serta-merta melarang istrinya bekerja. Namun, ia menggarisbawahi bahwa izin bekerja bagi istri harus mempertimbangkan tiga hal utama: Pekerjaan yang dijalani harus halal, keamanan dan keselamatan istri harus terjamin, dan tidak melalaikan tugas utama sebagai istri dan ibu.
Sebagai penutup, H. Asrori menegaskan pentingnya komunikasi dan musyawarah dalam rumah tangga. “Sering-seringlah bermusyawarah. Dari musyawarah itu akan muncul jalan terbaik dan itulah pintu keberkahan dalam rumah tangga,” pungkasnya.
Melalui kegiatan ini, KUA Purwoharjo berharap para calon pengantin memiliki pemahaman yang utuh dan siap membangun keluarga yang harmonis, berlandaskan nilai-nilai agama dan kearifan lokal. (Dafa)
Alhamdulillah...
BalasHapusSemoga kita semua bahagia dunia akhirat dan terhindar dari api neraka.
Aamiin