KHATAMAN AL-QUR’AN DAN HIKMAH TAHUN BARU HIJRIYAH: MOMEN MUHASABAH DAN PENINGKATAN IMAN
Bangorejo – Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H, KUA Bangorejo mengadakan kegiatan Khataman Al-Qur’an serta ceramah hikmah tahun baru Islam, yang berlangsung hari ini, –26-06-2025 bertempat di masjid KUA Sabilul Muttaqien.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Pegawai KUA dengan penuh khidmat dan semangat. Acara dimulai dengan Pembacaan Ummul Quran dilanjutkan dengan tilawah 30 juz secara bergiliran,Khataman ini menjadi simbol syukur atas nikmat iman serta harapan akan kehidupan yang lebih baik di tahun yang baru.
Setelah pembacaan doa khatmil Qur’an, acara dilanjutkan dengan tausiyah bertema “Hijrah Menuju Pribadi yang Lebih Baik” yang disampaikan oleh Kyai Abdur Rozaq. Dalam ceramahnya, beliau mengajak seluruh hadirin untuk menjadikan momentum tahun baru Islam sebagai sarana muhasabah diri dan memperbaiki amal serta akhlak.
“Tahun baru Hijriah bukan hanya soal pergantian waktu, tetapi tentang bagaimana kita memperbaiki diri. Seperti hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekkah ke Madinah, kita pun harus hijrah dari sifat buruk menuju akhlak yang lebih mulia,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Kepala KUA bangorejo H.Yusron Suhaimi, S,H.I memohon keberkahan, kesehatan, dan kemudahan dalam menghadapi tahun yang akan datang.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat lebih mencintai Al-Qur’an serta mengambil hikmah dari sejarah hijrah sebagai motivasi Tahun Baru Islam, yang jatuh pada hari Jumat 27 Juni 2025, bukan hanya penanda bergantinya waktu, tetapi merupakan momen penting bagi umat Islam untuk bermuhasabah atau introspeksi diri. Berbeda dengan tahun baru masehi yang sering dirayakan dengan pesta dan hura-hura, Tahun Baru Hijriyah mengandung nilai spiritual yang mendalam dan mengajak kita untuk merenungi makna hijrah dalam kehidupan sehari-hari.
*Momentum Muhasabah Diri.
Tahun baru Hijriyah adalah waktu yang tepat untuk melihat kembali apa yang telah kita lakukan selama setahun terakhir. Sudahkah kita memperbaiki akhlak? Sudahkah kita mendekat kepada Allah? Ataukah justru semakin jauh? Muhasabah ini penting agar kita tidak termasuk orang yang merugi.
*Makna Hijrah yang Hakiki
Hijrah yang dilakukan Rasulullah SAW dari Makkah ke Madinah bukan hanya perpindahan fisik, tapi perubahan besar menuju kondisi yang lebih baik. Dalam konteks kita hari ini, hijrah adalah meninggalkan keburukan menuju kebaikan: dari malas menjadi rajin, dari lalai menjadi taat, dari maksiat menuju taubat.
* Membangun Semangat dan Harapan Baru
Tahun baru adalah awal yang baru. Dengan semangat hijrah, kita membangun niat dan tekad untuk memperbaiki diri, keluarga, dan masyarakat. Kita bisa menetapkan target-target kebaikan, baik dalam ibadah, pendidikan, maupun sosial.
*Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW
Hijrah mengajarkan pentingnya perjuangan, pengorbanan, dan strategi dakwah. Rasulullah tidak hijrah karena takut, tapi karena strategi untuk membangun peradaban Islam yang lebih kuat. Ini mengajarkan kita untuk berani berubah demi kebaikan, walau penuh tantangan.
Peringatan Tahun Baru Islam adalah momen untuk mengisi hati dengan niat suci, memperbarui komitmen kita sebagai hamba Allah, dan menjalani hidup dengan arah yang lebih jelas. Marilah kita jadikan 1 Muharram bukan sekadar pergantian kalender, tapi titik tolak untuk menjadi pribadi yang lebih baik. "Barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia termasuk orang yang beruntung." (HR. al asi untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan.(syarifnurhasan2025@gmail.com)