Tegaldlimo, KUA Tegaldlimo — Dalam upaya meningkatkan kesiapan calon pengantin secara lahir dan batin dalam membina kehidupan rumah tangga, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tegaldlimo menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Perkawinan pada hari ini, Rabu, (18/6). Kegiatan ini berlangsung di aula KUA Tegaldlimo dan diikuti oleh empat pasang calon pengantin yang akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat.
Kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara KUA Tegaldlimo dengan Puskesmas Tegaldlimo dengan tajuk KOLABORAKSI —Sebuah aksi nyata KUA Tegaldlimo yang bersinergi dengan sektor lain—, yang bertujuan memberikan pembekalan menyeluruh bagi pasangan calon suami istri, baik dari sisi spiritual maupun kesehatan. Kerja sama lintas sektor ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan calon pengantin dalam membangun keluarga yang sehat, harmonis, dan berdaya tahan tinggi terhadap berbagai tantangan kehidupan berumah tangga.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala KUA Tegaldlimo, Lukman Hakim, S.HI., yang dalam sambutannya menekankan bahwa pernikahan bukan sekadar proses administratif dan seremoni, tetapi merupakan awal dari kehidupan baru yang memerlukan pemahaman, komitmen, dan kesiapan yang matang.
“Kegiatan ini menjadi sangat penting sebagai langkah awal membangun fondasi keluarga yang kokoh. Kami ingin para calon pengantin tidak hanya siap secara lahir, tetapi juga secara batin, sehingga mampu mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah,” ujar Lukman Hakim.
Kegiatan bimbingan dibagi dalam dua sesi utama yang masing-masing diisi oleh fasilitator ahli di bidangnya:
1. Wahyu Fadhli Pribadi, Penyuluh Agama Islam dari KUA Tegaldlimo, menyampaikan materi bertajuk “Mempersiapkan Keluarga Sakinah”. Dalam pemaparannya, ia menguraikan berbagai aspek penting dalam membina rumah tangga, seperti komunikasi efektif antara pasangan, pemahaman peran suami dan istri dalam Islam, pengelolaan konflik rumah tangga, serta pentingnya membangun visi dan misi keluarga.
2. Sugiryantin, Bidan dari Puskesmas Tegaldlimo, hadir sebagai fasilitator kedua dengan materi “Kesehatan Reproduksi Perkawinan”. Ia menjelaskan berbagai isu kesehatan yang relevan bagi pasangan yang akan menikah, termasuk perencanaan kehamilan, kesiapan organ reproduksi, pemeriksaan kesehatan pranikah, serta pentingnya menjaga kesehatan reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan sejahtera.
Kegiatan berlangsung dalam suasana hangat dan interaktif. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi dan aktif berdiskusi dengan para fasilitator. Mereka juga diberikan ruang untuk menyampaikan pertanyaan, pengalaman, serta harapan menjelang kehidupan berumah tangga.
Dengan adanya kegiatan ini, KUA Tegaldlimo berharap dapat membantu menekan angka perceraian dan membentuk keluarga-keluarga muda yang tangguh secara mental, spiritual, dan fisik.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama dan penyampaian pesan moral dari Kepala KUA, yang menekankan pentingnya menjaga komitmen pernikahan sebagai bentuk ibadah sepanjang hayat. (WH)