Penyuluh Agama Islam KUA Srono "Sinau Gayeng" Pembuatan Konten Kreatif untuk Dakwah Digital

KUA Srono Banyuwangi, 8 Agustus 2025 – Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan masifnya penggunaan media sosial, para Penyuluh Agama Islam di bawah naungan Kantor Urusan Agama (KUA) Srono mengambil langkah inovatif dengan menggelar kegiatan "Sinau Bareng Pembuatan Konten Kreatif", Jumat pagi (08/08). Kegiatan ini menjadi wujud nyata peningkatan kapasitas penyuluh dalam berdakwah di era digital.

Kegiatan yang diinisiasi oleh Badrul Komari, salah satu penyuluh agama Islam, bertujuan untuk membekali para penyuluh dengan kemampuan membuat konten dakwah yang menarik dan relevan, khususnya bagi kalangan muda seperti Generasi Z, yaitu mereka yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini dikenal sangat akrab dengan dunia digital, menjadikan media sosial sebagai ruang utama mereka dalam mencari informasi dan inspirasi.

“Sekarang ini dakwah tidak bisa hanya mengandalkan pertemuan langsung atau pengajian tatap muka saja. Kita harus menyesuaikan diri. Media sosial adalah sarana dakwah yang sangat efektif dan menjangkau lebih luas,” ujar Badrul Komari saat membuka kegiatan.

Kegiatan ini berlangsung gayeng dan penuh semangat. Para penyuluh tampak antusias belajar teknik dasar membuat konten video pendek, menulis caption menarik, hingga cara memanfaatkan platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube sebagai media dakwah.

Salah satu penyuluh, Syaiful Bahri, bahkan langsung mempraktikkan ilmunya dengan membuat konten tentang prosesi pernikahan yang kebetulan sedang berlangsung di KUA Srono di hari yang sama. Konten tersebut langsung diunggah ke media sosial tiktok dan mendapat sambutan positif dari para pengikutnya.

“Ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Asal kita mau belajar, semua bisa kita pelajari. Saya yakin dengan konten yang menarik, pesan-pesan keagamaan bisa lebih mudah diterima anak-anak muda,” ujar Syaiful.

Sementara itu, H. Amin Maki, Kepala KUA Srono, menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap kegiatan ini. Ia menyebut bahwa langkah ini adalah bentuk respons positif terhadap tantangan zaman.

“Saya sangat mendukung inisiatif luar biasa dari Badrul Komari dan teman-teman penyuluh lainnya. Ini adalah bentuk adaptasi dakwah terhadap zaman. Kita tidak boleh tertinggal. Harapannya, penyuluh agama Islam di KUA Srono mampu menjadi pionir dakwah digital yang santun, sejuk, dan mencerahkan,” tutur H. Amin Maki.

Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari rangkaian pelatihan serupa ke depannya, dengan melibatkan narasumber yang lebih beragam dan platform yang lebih luas. Dengan begitu, para penyuluh agama Islam tidak hanya piawai berdakwah di mimbar, tetapi juga di dunia maya. (idear)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama