Hadis Harian 12: Qunut Nazilah di Tengah Wabah


Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW membaca doa qunut (nazilah)selama sebulanberturut-turutdalam shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib,Isya dan Shubuh selepas mengucapkan: ‘Sami’allahu liman hamidah’ di rakaat terakhir, beliau mendoakan kehancuran bani Sulaim, (yaitu) suku Ri’il, Dzakwan, dan ‘Ushayyah,  dan orang-orangdi belakangnya mengucapkan “Aamin” (Hadis Shahih diriwayatkan Imam Ahmad).
Penjelasan Hadis
Sebab turun hadis ini berkaitan dengan permintaan suku Ri’il, Dzakwah, Ushayyah, dan Lahyan kepada Rasulullah SAW agar mengirimkan para penghafal Al-Qur’an untuk mengajarkan Islam—riwayat lain: melawan musuh—, dan beliau mengabulkan permintaan tersebut dengan mengirimkan 70 penghafal Al Qur’an. Namun ketika mereka berada sebuah kawasan bernama Bi’ir Ma’unah, mereka dibunuh dan dikhianati oleh suku-suku Arab tersebut. Kejadian ini sampai kepada Rasulullah SAW, maka beliau melakukan qunut nazilah selepas shalat mendoakan kecelakaan terhadap suku-suku arab tersebut.
Meskipun hadis ini dilatarbelakangi oleh peristiwa khusus, namun secara keumuman lafazh dapat dijadikan dalil anjuran membaca qunut nazilah saat terjadi musibah maupun wabah penyakit yang menelan banyak korban.
Kalimat “Rasulullah SAW membaca doa qunut (nazilah) selama sebulan berturut-turut” menunjukkan qunut nazilah tidak disyari’atkan selamanya, namun disyari’atkan ketika terjadi musibah besar seperti wabah penyakit, bencana alam, dan lainnya.
Secara bahasa, qunut berarti taat, diam, atau berdoa. Sedangkan “nazilah” berarti musibah besar yang menimpa manusia. Dengan demikian, qunut nazilah adalah doa yang diucapkan saat i’tidal dalam shalat ketika terjadi musibah besar.
Kalimat “beliau mendoakan kehancuran Bani Sulaim, (yaitu) suku Ri’il, Dzakwan, dan ‘Ushayyah”, bahwa beliau mendoakan kehancuran suku-suku Arab tersebut lantaran membutuh 70 para penghafal Al Qur’an. Alasan qunut nazilah ini dapat dianalogikan dengan wabah penyakit yang mematikan seperti Covid-19 yang telah merenggut ratusan nyata di Indonesia khususnya.
Dalam rangka menyikapi wabah virus Corona di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia, umat Islam hendaklah melakukan ikhtiar lahir maupun batin agar terhindar dari wabah ini, salah satunya qunut nazilah. Dalam fiqih, qunut nazilah dilakukan pada rakaat terakhir shalat 5 waktu ketika i’tidal dengan bersuara, baik dilakukan sendiri maupun berjamaah, di rumah maupun di masjid, serta di wilayah merebak wabah penyakit maupun di wilayah yang belum terdampak wabah penyakit. tujuannya adalah untuk mengusir wabah virus Corona melalui pendekatan diri kepada Allah melalui do’a, serta menyatakan ketundukan dan kepasrahan diri atas segala ketetapan-Nya.
Adapun lafazh doa qunut nazilah yaitu setelah doa qunut shalat Shubuh ditambahkan dengan doa qunut nazilah Umar bin Khattab dan Ibnu Umar RA, yang artinya:
Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu. Kami beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu, memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari nikmat-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan orangyang mendurhakai-Mu. Ya Allah,hanya kepada-Mukami menyembah, kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari. Kami mengharapkan rahmat-Mu dan takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.”
 
Dalam kondisi wabah Virus Corona (Covid-19), bacaan doa qunut nazilah bisa ditambah dengan lafaz berikut, yang artinya:
Ya Allah, hindarkanlah kami dari resesi ekonomi, bala, penyakit, kekejian, kemunkaran,peperangan, kesulitan-kesulitan dan berbagai petaka baik yang Nampak maupun tersebunyi. (dan) Dari negeri kami khususnya, sertadari negeri kaum muslim pada umumnya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.
Akhirnya, kami mengajak kepada seluruh umat Islam untuk bersatu berdoa melakukan doa qunut nazilah. Semoga dengan wasilah qunut nazilah, Allah SWT segera mengangkat wabah virus Corona dari bumi pertiwi Indonesia, dan seluruh penjuru dunia. Aamin.

H. Subhan Nur, Lc, M.Ag
(Kepala Seksi Pengembangan Metode dan Materi Dakwah Dit. Penerangan Agama Islam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama