Bekali Calon Pengantin Bangun Keluarga Sakinah, KUA Tegaldlimo Gelar Bimbingan Perkawinan


Tegaldlimo, KUA Tegaldlimo — Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tegaldlimo menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Perkawinan (Bimwin) pada Rabu (4/6) bertempat di Balai Nikah KUA Tegaldlimo. Kegiatan ini diikuti oleh lima pasang calon pengantin, sebagai bagian dari ikhtiar untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam membina rumah tangga.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Nomor 379 Tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin. Tujuan utamanya adalah mendorong terbentuknya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah, serta menurunkan angka perceraian yang banyak disebabkan oleh kurangnya kesiapan mental dan emosional pasangan yang menikah.

Dalam kegiatan tersebut, hadir dua fasilitator yang memberikan materi utama:

1. Fazza Rousi — Konsep Keluarga Sakinah

Fazza Rousi membuka sesi dengan menguraikan makna dan pilar-pilar keluarga sakinah dalam perspektif Islam. Ia menjelaskan bahwa keluarga sakinah tidak hanya berarti keluarga yang rukun secara lahiriah, tetapi juga keluarga yang hidup dalam kedamaian, ketenteraman batin, serta memiliki landasan spiritual yang kuat.

Dalam materinya, Fazza menekankan pentingnya niat yang benar dalam membangun rumah tangga, saling menghormati peran dan tanggung jawab antara suami dan istri, serta menjadikan komunikasi dan musyawarah sebagai fondasi utama dalam penyelesaian masalah keluarga.

Ia juga mengajak peserta untuk memahami fungsi keluarga dalam Islam — sebagai tempat beribadah, mendidik generasi, serta menjaga keturunan (hifzh al-nasl). Peserta juga diajak merenungi pentingnya komitmen dan saling pengertian dalam menjaga stabilitas rumah tangga di tengah tantangan zaman.

2. Wahyu Fadhli Pribadi — Psikologi Perkawinan

Materi kedua disampaikan oleh Wahyu Fadhli Pribadi yang mengangkat tema dari sudut pandang psikologi hubungan suami istri. Ia membahas tahapan-tahapan perkembangan pernikahan, mulai dari masa adaptasi awal, fase konflik, hingga fase stabilisasi dan kematangan emosional pasangan.

Wahyu juga memaparkan berbagai dinamika psikologis yang kerap muncul dalam kehidupan berumah tangga, seperti perbedaan latar belakang, cara berpikir, dan pola komunikasi. Ia mengajak peserta untuk mengenali dan memahami kebutuhan emosional pasangan serta mengembangkan kemampuan mendengarkan secara empatik.

Selain itu, peserta dibekali keterampilan dalam mengelola emosi, menyelesaikan konflik tanpa kekerasan, dan membangun keintiman emosional sebagai kunci keharmonisan. Wahyu juga menyinggung pentingnya menjaga kesehatan mental individu agar tidak berdampak negatif pada hubungan suami istri.

Kegiatan berlangsung dalam suasana interaktif, di mana peserta juga diberi kesempatan untuk berdiskusi dan menyampaikan pengalaman atau pertanyaan seputar pernikahan.

Kepala KUA Tegaldlimo, Lukman Hakim dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif para calon pengantin dan berharap kegiatan ini menjadi bekal awal untuk membangun keluarga yang sehat secara spiritual, emosional, dan sosial.

"Dengan bekal ini, semoga para calon pengantin tidak hanya siap menikah, tapi juga siap menjalani pernikahan secara utuh dan bertanggung jawab," ujarnya.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama