Tegaldlimo, Wringinpitu – Dalam upaya menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kepedulian sosial, dan penguatan moderasi beragama, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tegaldlimo menggelar kegiatan bertajuk JEMARI (Jum’at Bersih, Moderasi, dan Berbagi) pada hari Jumat, (18/07). Kegiatan ini berlangsung di Vihara Dhamma Sagara, yang terletak di Desa Wringinpitu, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi.
Kegiatan JEMARI merupakan salah satu program inovatif KUA Tegaldlimo yang secara rutin dilaksanakan setiap bulan. Program ini menggabungkan aksi kebersihan lingkungan, penguatan nilai moderasi beragama, serta aksi sosial berbagi kepada sesama, sebagai wujud nyata pengabdian kepada masyarakat lintas agama dan budaya.
Diawali dengan Kerja Bakti di Vihara
Sejak pagi hari, seluruh pegawai KUA Tegaldlimo bersama dengan Penghulu dan seluruh Penyuluh Agama Islam dan unsur penyuluh lainnya tampak hadir dengan penuh semangat. Kegiatan dimulai dengan kerja bakti membersihkan lingkungan Vihara, mulai dari halaman utama, ruang ibadah, hingga area sekitar Vihara Dhamma Sagara.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh kekeluargaan. Pegawai dan penyuluh terlihat bahu-membahu bersama pengurus Vihara untuk menciptakan lingkungan ibadah yang bersih dan nyaman. Kehadiran KUA di tempat ibadah umat Buddha ini menjadi simbol penting dari semangat toleransi dan saling menghargai antarumat beragama.
Pemberian Bantuan Sosial kepada Umat Buddha Kurang Mampu
Setelah kegiatan bersih-bersih, acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan sosial kepada dua warga umat Buddha yang kurang mampu, yaitu Ibu Sumilah dan Ibu Sumirah, yang merupakan warga sekitar Vihara. Keduanya menerima bingkisan berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya.
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Kepala KUA Tegaldlimo, Lukman Hakim, S.HI., yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian antar sesama manusia, tanpa membedakan latar belakang agama, suku, atau status sosial.
“Kegiatan JEMARI ini adalah bukti bahwa moderasi beragama tidak hanya berhenti pada wacana, tetapi harus diwujudkan dalam tindakan nyata. Kita ingin menunjukkan bahwa semangat saling membantu dan menghargai antarumat beragama itu sangat penting untuk menjaga kerukunan dan keharmonisan di masyarakat,” ungkap Lukman Hakim.
Beliau juga menambahkan bahwa KUA Tegaldlimo akan terus mendorong kolaborasi antarumat beragama dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan.
Senam Bersama sebagai Penutup Kegiatan
Kegiatan JEMARI ditutup dengan senam bersama yang diikuti oleh seluruh peserta. Meski sederhana, sesi senam ini menghadirkan suasana santai dan akrab antarpegawai, penyuluh, serta warga setempat. Tawa dan semangat kebersamaan yang tercipta menjadi penegas bahwa keberagaman adalah kekuatan jika dirawat dengan kasih sayang dan penghormatan antarumat.
Apresiasi dari Pengurus Vihara dan Masyarakat
Kegiatan ini mendapatkan apresiasi dan sambutan hangat dari pengurus Vihara Dhamma Sagara, yang menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan kepedulian dari KUA Tegaldlimo. Mereka berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut, tidak hanya di tempat ibadah umat Buddha, tetapi juga di rumah-rumah ibadah lain sebagai simbol toleransi dan gotong royong lintas iman.
Dengan kegiatan ini, KUA Tegaldlimo tidak hanya menjalankan tugas keagamaan dan administrasi, tetapi juga hadir secara nyata dalam merawat kerukunan, menyebarkan nilai moderasi beragama, dan mempererat ikatan sosial di tengah masyarakat yang majemuk. (WH)