Tegaldlimo, KUA Tegaldlimo — Dalam rangka memperkuat kualitas pelayanan keagamaan lintas agama sekaligus meningkatkan soliditas dan kinerja aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Agama, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tegaldlimo mengadakan kegiatan pembinaan pegawai sekaligus penempatan tugas penyuluh agama Buddha yang baru. Kegiatan ini dipusatkan di Balai Nikah KUA Tegaldlimo pada hari Rabu (02/07) dan berlangsung penuh khidmat serta antusias.
Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Dr. H. Chaironi Hidayat, S.Ag., MM., yang dalam arahannya menekankan pentingnya penguatan nilai-nilai integritas, profesionalitas, tanggung jawab, serta semangat moderasi beragama sebagai pilar utama dalam menjalankan tugas-tugas pelayanan publik di lingkungan Kemenag.
Dalam sambutannya, Dr. Chaironi menyampaikan bahwa moderasi beragama bukan hanya slogan, melainkan harus menjadi praktik nyata dalam kehidupan kerja dan pelayanan keagamaan, terutama di wilayah-wilayah yang plural seperti Kabupaten Banyuwangi. Oleh karena itu, keberadaan penyuluh lintas agama termasuk agama Buddha di KUA, menurutnya, menjadi sangat penting untuk memperkuat kerukunan antarumat beragama di tingkat akar rumput.
“Saya berharap, kehadiran penyuluh agama Buddha di KUA Tegaldlimo dapat menjadi penguat sinergi antarumat, menciptakan ruang dialog yang sehat, serta menguatkan peran Kementerian Agama dalam menjaga harmoni sosial,” ujar Chaironi.
Pada kegiatan tersebut, dilakukan pula serah terima penempatan tugas secara resmi penyuluh agama Buddha Mei Megawati, yang kini secara administratif dan fungsional akan bertugas di wilayah KUA Kecamatan Tegaldlimo. Ibu Mei Megawati merupakan ASN penyuluh agama Buddha yang akan memberikan penyuluhan keagamaan, pembinaan umat, serta menjadi bagian dari tim lintas agama dalam upaya membina kehidupan masyarakat yang rukun dan damai.
Kehadiran beliau disambut hangat oleh Kepala KUA Tegaldlimo, Lukman Hakim, S.HI., yang dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan kesiapan lembaganya untuk bekerja sama dan mendukung penuh tugas-tugas penyuluhan agama Buddha di wilayahnya.
“Kami menyambut dengan tangan terbuka kehadiran Ibu Mei Megawati di KUA Tegaldlimo. Semoga beliau dapat bersinergi dengan seluruh elemen yang ada di KUA dan masyarakat dalam upaya memperkuat semangat toleransi dan harmoni antarumat beragama,” ungkap Lukman Hakim.
Seluruh pegawai KUA Tegaldlimo turut hadir dan mengikuti kegiatan pembinaan ini dengan penuh semangat. Dalam sesi diskusi yang berlangsung setelah acara resmi, para pegawai mendapatkan arahan teknis tentang peningkatan layanan publik, pemanfaatan teknologi dalam pelayanan keagamaan, serta strategi penguatan peran penyuluh dalam membangun masyarakat yang religius, damai, dan toleran.
Kegiatan ini sekaligus menjadi momentum penting dalam upaya implementasi nyata visi Kementerian Agama RI yaitu mewujudkan masyarakat yang taat beragama, rukun, cerdas, dan sejahtera lahir batin, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan penempatan penyuluh agama Buddha ini, diharapkan KUA Tegaldlimo semakin kokoh sebagai garda terdepan dalam pelayanan keagamaan yang inklusif dan humanis, serta menjadi contoh baik dalam praktik moderasi beragama di tengah masyarakat yang majemuk seperti Banyuwangi. (WH)